بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Menuntut ilmu merupakan amalan yang mulia di sisi Allah dan memiliki kedudukan yang tinggi, karena ilmu memiliki banyak sekali keutamaan, sebagaimana Allah عزوجل berfiman,
يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” ( Al Mujadalah: 11). Ayat ini menjelaskan bahwa ilmu memiliki kedudukan yang tinggi yang membuat penuntutnya diangkat derajatnya oleh Allah عزوجل bahkan menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim, sebagaimana nabi r bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224).
Dalam dalil yang lain, ilmu juga membuat penuntutnya dimudahkan jalan baginya menuju surga. Sebagaimana nabi r bersabda,
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).
Ilmu juga membuat pemiliknya tetap berpeluang mendapatkan pahala walaupun sudah meninggal. Rasulullah r bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).
Dalam hadits lain, nabi r menjelaskan bahwa penuntut ilmu akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berhaji secara sempurna. Beliau r bersabda,
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ
“Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya.” (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, 8: 94. Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 86 menyatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Menuntut ilmu agama juga akan membuat para penuntutnya dijauhkan dari laknat Allah عزوجل, sebagaimana dalam hadits, nabi r bersabda,
إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ
Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syar’i.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah. Dalam Shohihul Jami’, Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan).
Dan dalam hadits yang masyhur, nabi r bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037).
Itulah beberapa keutamaan menuntut ilmu yang sudah semestinya kita ketahui dan memotivasi diri kita untuk terus belajar mempelajari ilmu agama kita. Dan semoga dengan sebab tersebut semoga Allah عزوجل melimpahkan kepada kita kebaikan-kebaikan baik yang penulis sebutkan di atas ataupun yang tidak peenulis sebutkan di atas karena terlalu banyaknya dalil yang menunjukkan keistimewaan ilmu agama dan para penuntutnya.
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
Banyumas, 16 Rajab 1446/16 januari 2025
Penulis :
Ginanjar Argo Widodo (Santri kelas 3 Tsanawy Ma’had Ibnu Taimiyyah)
Editor :
Arif Nugroho, S.Pd (Kepala Maktabah Khalid Al Manie’)
Penelaah :
Ustadz Akhmad Yuswaji, Lc (Mudir ‘Amm Ma’had Ibnu Taimiyyah)
