Jiwa Orang Beriman
Allah bersumpah dengan an Nafsu al Lawwamah (jiwa yang senantiasa menyesali dirinya sendiri).
وَلَآ أُقْسِمُ بِٱلنَّفْسِ ٱللَّوَّامَةِ
“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)” QS. Al Qiyamah 2
Jiwa siapakah itu ?
Imam Al Hasan Al Basri rahimahullah menjelaskan :
هي والله نفس المؤمن ، ما يرى المؤمن إلا يلوم نفسه : ما أردت بكلامي ؟ ما أردت بأكلي ؟ ما أردت بحديث نفسي ؟ والفاجر لا يحاسب نفسه .
“Demi Allah, ia adalah jiwa orang beriman. Tidaklah seorang mukmin melihat (dirinya) kecuali ia akan mencela (mengoreksi) dirinya sendiri. (Ia pun berkata), “Apa yang aku inginkan dengan ucapanku ini?, apa yang aku inginkan dengan makanku?, apa yang aku inginkan dengan bisikan jiwa ini?”.
Seseorang mukmin akan penuh perhitungan dalam berbuat, ia pun terus mengoreksi ucapan dan perbuatannya.
Berbeda dengan orang yang fajir (durhaka).
Imam Al Hasan Al Basri rahimahullah berkata :
والفاجر لا يحاسب نفسه
“Orang yang fajir itu tidak pandai memuhasabah (mengoreksi) dirinya sendiri.”
📚 Tafsir Al Qurthubi surat Al Qiyamah.
Semoga Allah menjaga jiwa kita dan kaum muslimin untuk terus tunduk kepada pencipta-Nya.
Barakallahu fikum