Ia adalah sahabat Rasulullah ﷺ yang dikenal dengan kemustajaban do’anya.
Seorang bernama Usamah bin Qatadah pernah berkata secara dusta ;
فَإِنَّ سَعْدًا كَانَ لاَ يَسِيرُ بِالسَّرِيَّةِ، وَلاَ يَقْسِمُ بِالسَّوِيَّةِ، وَلاَ يَعْدِلُ فِي القَضِيَّةِ
“Sungguh, Sa’ad tidak mau mengerahkan pasukan (untuk berjihad), tidak tepat dalam membagi harta negara (curang) dan tidak adil dalam memutus perkara “.
Sa’ad yang saat itu menjadi gubernur Kufah berdo’a ;
اللَّهُمَّ إنْ كانَ عَبْدُكَ هذا كَاذِبًا، قَامَ رِيَاءً وسُمْعَةً، فأطِلْ عُمْرَهُ، وأَطِلْ فَقْرَهُ، وعَرِّضْهُ بالفِتَنِ
“Ya Allah, jika hamba-Mu ini (Usamah) dusta, ia lakukan tuduhan itu karena riya dan sum’ah, maka panjangkan umur dan kefakirannya serta hadapkanlah dia pada fitnah”.
Do’a sahabat mulia ini pun terkabul. Usamah menjadi sosok tua renta, hidup dalam kefakiran dan ia sering berada di jalanan menggoda para gadis yang lewat.
Na’udzu billahi min dzalika.
📚 Siyar A’lam an Nubala.
Semoga Allah selamatkan kita dari segala fitnah.
Bₐᵣₐₖₐₗₗₐₕᵤ fᵢₖᵤₘ
Penulis:
Ustadz Tamim Suherman
Pengajar Ponpes Ibnu Taimiyyah